Sabtu, September 05, 2009

Persyaratan Akustik Auditorium

Persyaratan akustik untuk bisa menampung fungsi suatu auditorium yaitu[1] :

  1. Kekerasan (loudness)
    Seringkali dalam sebuah ruang auditorium musik terjadi suara keras namun kekuatannya terus melemah. Hal ini disebabkan oleh energi suara hilang pada saat perambatan gelombang bunyi atau diserap oleh media ruang besar.
  2. Difusi
    Suatu kondisi dimana gelombang bunyi merambat ke segala arah sehingga tekanannya pada tiap bagian sama besar. Hal ini didapat dengan menonjolkan elemen – elemen bangunan, misalnya langit langit dibuat bergerigi, menonjol, atau dengan dekorasi pahatan.
  3. Kepadatan (Fullness of Tone)
    Kualitas dengung ditentukan oleh besarnya nilai Reverberation Time (RT). Semakin besar volume ruang akan semakin sedikit lapisan penyerap, maka RT akan semakin besar, sehingga kejelasan (clarity) akan semakin berkurang.
  4. Keseimbangan (balance)
    Perbandingan loudness yang seimbang antara bagian. Balance juga ditentukan oleh banyaknya permukaan pemantulan dan difuser yang dipasang di sekeliling sumber bunyi.
  5. Daya Campur (Blend)
    Keharmonisan bunyi ketika sampai ke telinga sebagai bunyi dari musik yang diaransir dengan baik.
  6. Bebas Cacat Akustik
    Yaitu kondisi akustik tanpa adanya gangguan dari hal – hal berikut :
    - Gema, adalah pantulan dan penundaan bunyi pantul yang cukup lama disebabkan oleh selang wktu lebih dari 60 meter/sec, dan beda jarak bunyi langsung yang dipantulkan lebih dari 30 meter/sec. Gema merupakan cacat akustik ruang yang paling berat.
    - Gaung, adalah gema – gema kacil yang berurutan dengan cepat yang timbul karena ledakan bunyi yang singkat. Gema dan gaung dapat dicegah dengan memasang bahan penyerap bunyi pada permukaan pemantul atau difusi dibuat miring.
    - Resonansi, terjadi dari bunyi tertentu pada pita frekuensi sempit yang mempunyai kecenderungan berbunyi lebih keras jika dibanding dengan frekuensi yang lain.Bayangan bunyi, terjadi di ruang bawah balkon yang terlalu menjorok ke dalam (lebih dari dua kali tinggi) menyebabkan bunyi langsung dan bunyi pantul berkurang


[1] Suptandar, J. Pamudji : ( 2004 ) Faktor Akustik dalam Perancangan Disain Interior, Djambatan, Jakarta, hal. 89 - 92

Tidak ada komentar:

Posting Komentar